Sabtu, 10 Oktober 2009

SERBA-SERBI DARUR RACHMAD SIBOLGA


Suasana Darur Rachmad ketika akan menunaikan ibadah sholat djuhur. Terlihat beberapa orang guru tetap semangat mengawasi setiap siswa yang ikut beribadah. Oh ya, ada yang baru di Darur Rachmad sekarang. Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya disiplin bagi siswa, sekarang madrasah ini telah dilengkapi dengan tenaga sekuriti. Namanya bapak Alri.


Masih ingat kak rahmi? Ini suasana jajanan di luar kantin Darur Rachmad Sibolga



Nyantai dulu sebelum proses belajar dimulai lagi... Terlihat Ibu Herliana Tambunan, S.Pd, Ibu Ramadhani Tumanggor, S.Pd dan Bang Arif lagi nyantai di Kantin.

HAL - HAL BARU DIDARUR RACHMAD SIBOLGA



Masjid Al-abidin tampak depan. Masjid ini telah selesai 95% dan semua aktivitas ibadah siswa dilakukan disini. Sejak tahun ajaran 2008/2009 siswa laki-laki telah melaksanakan sholat jum'at dimasjid ini.



Masjid Al-Abidin tampak dari dalam. Pelaksanaan Ibadah siswa lebih terasa refresentatif setelah pembangunan ruang utama masjid selesai dilaksanakan.

WAJAH DARUR RACHMAD SIBOLGA SEKARANG



Bapak Supriansyah Psb, S.PdI diruang kelas dan suasana santai diruang MA



Suasana belajar digedung baru Darur Rachmad sibolga. Terlihat bapak Alfan Surya dan Ibu Yenni terlibat dalam proses belajar mengajar diruang kelas.

Ruang Komputer. Terlihat bapak Supardi tengah mengisi waktu kosong di ruang lab.Komputer



Sebahagian siswa sedang mengikuti mata pelajaran pendidikan kesehatan jasmani dan olahraga.

BUAT ADIK-ADIK YANG KANGEN DARUR RACHMAD SIBOLGA



Keterangan: bapak Alfan Surya Htg dan Bapak Drs Amir Hasan Syarief S



Bapak H.Achmadi, S.PdI (Kepala Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Darur Rachmad)

Selasa, 03 Maret 2009

APA BEDA BARACK OBAMA DENGAN K'SYEM?



PRHATIKAN DENGAN SEKSAMA...
SENYUM KAMI SAMA, ITU ARTINYA NASIB KAMI JUGA TIDAK JAUH BEDA...
15 TAHUN MENUJU RI-1

Senin, 08 Desember 2008

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Ini kampus UPI Bandung. Kampus ini hampir sama dengan Unimed medan karena sama-sama bergerak dalam bidang pendidikan. Kampus ini begitu megah dan indah. Penasaran? liat aza langsung web nya di www.upi.ac.id

Kamis, 20 November 2008

JENDELA PERGURUAN TINGGI

Sejarah Universitas Indonesia

Editor : Syamsul Pasaribu
Sumber www.universitasindonesia.com


Gedung rektorat yang sering dijadikan ikon UI.

Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1851. Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktek di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor)

Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechts Hogeschool) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum UI. Pada tahun 1927 mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.

Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. BPTRI memiliki tiga fakultas, yaitu Kedokteran dan Farmasi, Sastra, dan Hukum. Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta di akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).

Penasaran dengan Universitas Indonesia ini?
Kunjungi saja langsung situsnya.nyarinya di Info Perg.Tinggi di Indonesia ya...